Responsive Banner design
Home » » Sang Revolusioner

Sang Revolusioner




Judul              : 3 Serangkai Pengubah Dunia
Penulis          : Andi Setiadi
Cetakan         : Mei, 2014
Penerbit        : IRCiSoD
Tebal              : CXXVI+302 halaman
Peresensi       : Nurul Anam*

            Di dalam sebuah negeri yang maju dan berkembang pasti ada seorang tokoh yang berdiri tegak di belakangnya. Hal ini sudah menjadi rahasia umum kalau sebuah negeri itu pasti di bangun oleh seorang tokoh yang militan, mempunyai ideologi perubahan dan bercita-cita membawa negeri itu menjadi negeri yang lebih baik dari sebelumnya serta bebas dari kungkungan negeri lain.
            Namun tidak semua tokoh revolusioner bisa membuat dunia terpana dengan sepak terjangnya. Hanya sedikit saja dan hanya orang-orang pilihanlah yang bisa membuat mata dunia terpana. Mereka berdiri atas nama rakyat dan membangun sebuah negara dengan hati nurani rakyatnya. Ideologi dari tokoh tersebut adalah mengatasnamakan rakyatnya sehingga apapun yang terjadi dengan negara yang mereka bangan selamanya akan di kenenang bahkan oleh dunia bahwa tokoh itulah yang membawa perubahan.
            Memang tidak bisa kita pungkiri kalau di dalam sebuah negara, peran seoarang tokoh sangat fundamental. Maka dari itu Andi Setiadi mencoba mengkaji ulang “3 Serangkai Pengubah Dunia”  yang di dalamnya berisi tentang riwayat hidup serta pemikiran-pemikiran dari 3 tokoh revolusiuner yaitu: Jawaharlal Nehru, Jimmy Carter, dan Soekarno. Dari ketiga tokoh tersebut tidak hanya di kenal di kalangan dalam negeri saja, namun di luar negeri sepak terjang mereka juga sangat di kenal, bahkan ideologi mereka sangat berpengaruh bagi masyarakat luar, apalagi bagi mereka yang menghendaki perubahan di dalam negerinya.
            Jawaharlal Nehru, siapa yang tidak mengenal tokoh ini. Pria kelahiran 14 November 1889 ini terkenal sebagai negarawan India, tokoh asia dan salah satu pahlawan dunia ketiga pada abad ke 20. Dia merupakan peminpin tertinggi gerakan kemerdekaan India di bawah payung Mahatma Gandhi. Nehru sangat menjunjung kemerdekaan rakyatnya. Itu terbukti ketika dia menentang keras sistem kerajaan yang berlaku di India pada waktu itu, dan bahkan Nehru berhasil menghapuskan sistem kerajaan. Nehru memandang bahwa rakyat menjadi korban dari petinggi-petinggi kerajaan sehingga di India pada waktu itu terjadi ketimpangan kelas. Berdasarkan dari permasalahan tersebut Nehru memberi terobosan baru dengan mengganti paham kapitalisme menjadi sosialisme demokratik yang berlaku sampai sekarang. 
            Jimmy Carter pun juga demikian, dia meminpin Amerika serikat dengan penuh perjuangan. Baginya kesuksesan tidak akan bisa di dapat dengan cara yang sederhana namun harus dengan kerja keras dan penuh percaya diri. Carter sangat di kenal oleh dunia karena cita-citanya ingin membuat hubungan antar negara menjadi harmonis. Carter mengharapkan setiap negara harus bersatu meninggalkan konflik yang hanya merugikan masyarakat sipil saja. Dari perjuangannya itu pada tahun 2002 Carter menerima hadiah Nobel perdamaian untuk “ penemuannya terhadap solusi damai terhadap banyak konflik internasional, memajukan demokrasi dan hak asasi manusia, serta promosinya dalam pembangunan ekonomi dan sosial” melalui The Carter Center.  
            Lalu bagaimana dengan sepak terjang Soekarno atau yang lebih populer kita panggil Bung Karno, dalam membawa perubahan terhadap bangsa ini. Saya tidak bisa  membayangkan bagaimana nasib bangsa ini jika tidak ada Bung Karno. Bung Karno bagaikan pelita yang menerangi di tengah kegegelapan negeri ini. Perjuangan beliau sangat besar dalam kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Bung Karno sangat dekat dengan masyarakat dan pemuda, sebab beliau berpendapat negara tidak akan menjadi negara jika tidak ada masyarakat di dalamnya. Dan pemuda adalah penggerak perubahan, maka sering kita dengar bagaimana Bung karno mengatakan “berikan saya sepuluh pemuda maka saya akan taklukkan dunia”. Itu yang menjadi titik pokok dari perjuangan Bung karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
            Buku ini sungguh sangat menggugah dan cocok bagi siapapun, akademisi, politisi dan rakyat bawah. Bahasa yang di gunakan sangat sederhana, renyah dan detail. Juga kita akan di bawa berselancar pada perjuangan ke tiga tokoh tersebut dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak asasi manusia. Juga bagaimana aksi-aksi mereka dalam menorehkan tinta emas sejarah, serta trobosan-trobosan penting dalam lingkup nasional dan internasional.

*Nurul Anam, Ketua Lesehan Sastra KUTUB Yogyakarta.      

0 komentar:

Posting Komentar

Mpu Sastra. Diberdayakan oleh Blogger.